Senin, 29 Februari 2016

Hadist, Mengenai Kisah Dajjal di Sebuah Pulau

Hadist Mengenai Kisah Dajjal ketika Terbelenggu di Sebuah Pulau pada masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir bin Syurahil Asy-Sya’bi suku Hamdan, bahwa ia pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais, saudara wanita Adh-Dhahhak bin Qais, salah seorang muhajirah (peserta hijrah wanita) angkatan pertama. Amir berkata kepada Fatimah, “Sampaikanlah kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam secara langsung tanpa melalui orang lain.” Fatimah menjawab, “Jika engkau menginginkan akan saya lakukan.” Amir berkata, “Benar, ceritakanlah kepadaku.” Fatimah berkata, “Dahulu saya kawin dengan Ibnul Mughirah, salah seorang pemuda Quraisy yang baik pada waktu itu, lalu ia gugur dalam jihad pertama bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Ketika saya menjanda, saya dilamar oleh Abdur Rahman bin Auf, salah seorang kelompok sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meminangku untuk mantan budaknya yang bernama Usamah bin Zaid, sedangkan saya pernah mendapatkan berita bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang mencintai aku hendaklah ia mencintai Usamah.”
Maka ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan pinangannya kepada saya, saya berkata, “Urusanku berada di tanganmu, karena itu nikahkanlah saya dengan siapa saja yang engkau kehendaki.” Lalu beliau bersabda, “Pindahlah ke rumah Ummu Syarik.” Dan Ummu Syarik ini adalah seorang wanita yang kaya dari kalangan Anshar yang suka melakukan infaq di jalan Allah dan biasa dikunjungi tamu-tamu. Lalu saya berkata, “Akan saya laksanakan.” Kemudian beliau bersabda, “Jangan kau lakukan, sesungguhnya Ummu Syarik itu seorang wanita yang sering didatangi tamu-tamu, dan aku tidak suka kerudung (jilbab)mu terlepas atau pakaianmu terbuka dan tampak betismu, lalu dilihat oleh kaum itu apa yang tidak engkau sukai. Teteapi berpindahlah ke rumah putra pamanmu yaitu Abdullah bin Amr Ibnu Ummi Maktum” (seorang lelaki dari Banih Fihr, Yaitu Fihr Quraisy, yang dari kalangan merekalah Abdullah dan Fatimah ini dilahirkan). Lalu saya – kata Fatimah melanjutkan – pindah ke sana.
Ketika masa ‘iddah ku telah habis, saya mendengar tukang seru Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyerukan Ash-Shalaatu Jaami’ah (Shalatlah dengan berjama’ah). Lalu saya pergi ke Masjid dan shalat bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dansay berada di shaf wanita yang ada di belakang shaf laki-laki. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam usai melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata, “Hendaklah tiap orang-orang tetap berada di tempat shalatnya.” Kemudian beliau melanjutkan, “Tahukah kamu, mengapa saya kumpulkan kamu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengerti.” Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamim ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah berbai’at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai Masih Ad-Dajjal. Ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya, karena lebat bulunya. Mereka berkata pada binatang tersebut, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Kata Tamim, “Ketika binatang itu menyebut seseorang kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap tubuhnya, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi. Kami bertanya, “Siapakah engkau ini?” Dia menjawab, “Kalian dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?” Mereka mnejawab, kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qabulnya dan mana duburnya karena lebat bulunya. Lalu kami bertanya, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman karena jangan-jangan dia itu setan.”
Dia (lelaki itu) berkata, “Tolong kabarkan kepada kami tentang desa Nakh Baisan.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Ia berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurman akan tidak berbuah lagi.” Dan dia bertanya lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ath-Thabariah.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Dia bertanya, “Apakah ada airnya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali.” Dia berkata, “Ketahuilah airnya akan habis.” Selanjutnya dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang negeri ‘Ain Sughar.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” DIa menjawab, “Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiramkan tanamannya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.” Dia berkata lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang Nabi orang Ummi, apakah yang dilakukannya?” Kami menjawab, “Beliau telah berhijrah meninggalkan Mekkah ke Yastrib.” Dia bertanya, “Apakah orang-orang Arab memeranginya?” Kami menjawab, “Ya.” DIa bertanya lagi, “Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?” :Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mamatuhi beliau. Dia bertanya, “Apakah benar demikian?” Kami menjawab, “Benar.” Dia berkata, “Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah Al-Masih (Ad-Dajjal). Dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana di muka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuail Mekkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang Malaikat yang menghunus pedang, dan tiap-tiap lorongnya ada Malaikat yang menjaganya.”
Fatimah berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabada sembari mencocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Madinah.’” Ingatlah, bukanlah aku telah memberitahukan kepadamu tentang itu?” Orang-orang menjawab, “Ya.” Selanjutnya beliau bersabda, “Saya heran terhadap cerita Tamim yang sesuai dengan yang apa saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia ada di laut Syam atau di Laut Yaman. Oh tidak, tetapai ia akan datang dari arah timur, arah timur, arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, “Maka saya hafal ini dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.”
Ibnu Hajar berkata, “Sebagian ulama beranggapan bahwa hadist Fatimah binti Qais ini adalah sebagai Hadits Gharib yang hanya diriwayatkan oleh perseorangan, padahal sebenarnya tidak demikian. Hadist ini disamping diriwayatkan dari Fatimah binti Qais juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, Aisyah dan Jabir (Fathul Bahri 13: 328 )
Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Abu Fathiah Al-Adnani, Cetakan 1, Hal 220-224

———————————————
Karena tulisan ini adalah tulisan dengan statistik paling banyak dikunjungi, mungkin karena judulnya ada tulisan Kisah Dajjal, sehingga dengan keyword dari Google yaitu Kisah Dajjal, akan merujuk ke tulisan ini.
Oleh karena itu, pada tulisan ini akan saya tambahkan informasi lain mengenai Dajjal. Update tulisan ini akan dilakukan secara bertahap.

——————————————–
Dari Nawwas bi Sam’an disebutkan: Di suatu pagi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang Dajjal dengan suara pelan, lalu suaranya meninggi seolah-olah Dajjal telah berada di salah satu kebun kurma ( di kota Madinah ). Kami beranjak dari majelis Beliau, kemudian kami datang lagi. Sepertinya Beliau tahu, lalu berkata, “Ada apa?”
Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan tentang Dajjal dengan suara pelan lalu meninggikan suara, sehingga kami mengira Dajjal telah muncul di salah satu kebun kurma”. Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan. Jika Dajjal keluar sekarang, aku yang akan menghadapinya, namun jika ia keluar setelah aku tiada, masing-masing kalian menghadapinya. Allah subhana wa ta’ala menjadikan penggantiku pada seorang setiap muslim. Dajjal seorang pemuda berambut keriting, matanya sebelah kanan celek, aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah). Maka barang siapa yang menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari. Hai hamba Allah, tetaplah dalam dien kalian!”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama ia di bumi? Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Empat puluh hari. Satu harinya seperti setahun, satu harinya seperti sebulan, satu harinya seperti seminggu, sisa harinya seperti hari-hari biasa.” Kami bertanya lagi , “Wahai Rasulullah, satu hari seperti setahun itu, apakah cukup shalat sehari saja?” Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab lagi, ” Tidak, tapi perkirakanlah saja selama setahun. ” Kami bertanya, “Bagaimana kecepatan jalannya?” Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seperti awan ditiup angin. Dajjal mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, kemudian mereka beriman kepadanya dan mematuhinya. Ia perintahkan langit, lalu turunlah hujan. Ia perintahkan bumi, keluarlah tumbuh-tumbuhan. Punuk unta dan kantung susu hewan ternak penuh berisi. Kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka agar beriman kepadanya, tetapi mereka menolak seruannya. Kemudian ia meninggalkan daerah tersebut, lalu mereka ditimpa kekeringan sampai mereka tidak mempunyai sedikitpun harta. Setelah itu ia melewati gedung yang runtuh dan berkata, ‘Keluarlah harta karunmu!’ , maka harta berterbangan mengikutinya seperti lebah. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan menebasnya dengan pedang hingga badannya terbelah dua. Kemudian ia panggil lagi, si pemuda yang sudah terbelah itu bangkit sambil mentertawakan Dajjal. Di saat itulah muncul Nabi Isa ‘alaihisalam, lalu mengejar Dajjal dan mendapatinya di pintu gerbang kota Lud (di Palestina) yang kemudian ia membunuh Dajjal. ” (HR Muslim)
Hadist Lengkapnya:
Telah menceritakan kepada kami [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Jabir Ath Tho`i] hakim Himsh, telah menceritakan kepadaku [Aburrahman bin Jubair] dari [ayahnya, Jubair bin Nufair Al Hadlrami] ia mendengar [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi]. Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Mihran Ar Razi], teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Yahya bin Jabir Ath Tha`i] dari [Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [ayahnya, Jubair bin Nufair] dari [An Nawwas bin Sam'an] berkata: Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada disekelompok pohon kurma. Kami pergi meninggalkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu kami kembali lagi, beliau mengetahui hal itu pada kami lalu beliau bertanya: “Kenapa kalian?” kami menjawab: wahai Rasulullah, Tuan menyebut Dajjal pada suatu pagi, Tuan melirihkan dan mengeraskan suara hingga kami mengiranya ada disekelompok pohon kurma, beliau bersabda: “Selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan pada kalian, bila ia muncul dan aku berada ditengah-tengah kalian, aku akan mengalahkannya, bukan kalian dan bila ia muncul dan aku sudah tidak ada ditengah-tengah kalian, maka setiap orang adalah pembela dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku atas setiap muslim, ia adalah pemuda ikal, matanya menonjol, mirip ‘Abdu Al ‘Uzza bin Qathan. Siapa pun diantara kalian yang melihatnya hendaklah membaca permulaan surat Al Kahfi, ia muncul diantara Syam dan ‘Irak lalu banyak membuat kerusakan dikanan dan dikiri, wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian.” Kami bertanya: Berapa lama ia tinggal di bumi? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Empat puluh hari, satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti satu pekan dan hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian.” Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut Tuan tentang satu hari yang seperti satu tahun, cukupkah bagi kami shalat sehari? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak, tapi perkirakanlah ukurannya.” Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya di bumi? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: Seperti hujan yang diakhiri angin. Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya, ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, langit lalu menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, bumi lalu mengeluarkan tumbuh-tumbuhan lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan. Kemudian ia memanggil seorang pemuda belia, ia menebasnya dengan pedang lalu memutusnya menjadi dua bagian lalu memanggilnya, ia datang memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa, saat ia seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju berwantek za’faran seraya meletakkan kedua tangannya diatas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air menetas dan bila ia mengangkat kepala keringat bercucuran seperti mutiara, tidaklah orang kafir mencium bau dirinya kecuali mati dan bau nafasnya sejauh matanya memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa putra Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka disurga. Saat mereka seperti itu, Allah mewahyukan padanya: ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tidak ada yang bisa memerangi mereka, karena itu giringlah hamba-hambaKu ke Thur. Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim dibawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr As Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Aburrahman bin Yazid bin Jabir] dan [Al Walid bin Muslim], berkata Ibnu Hujr: Hadits salah satunya membaur pada hadits yang lain. Dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dengan sanad ini seperti yang telah kami sebutkan, tapi ia menambahkan setelah sabda beliau: “Tadi disini ada airnya, ” “Mereka berjalan hingga sampai gunung khamar, gunung Baitul Maqdis, mereka berkata: ‘Kita telah membunuh orang-orang yang ada di bumi, ayo kita bunuh yang ada di langit.’ Mereka pun melesakkan panah mereka ke langit lalu Allah membalikkan panah mereka bermerah darah.” Disebutkan dalam riwayat Ibnu Hujr: “Sesungguhnya Aku telah menurunkan hamba-hambaKu, tidak ada seorang pun yang bisa memerangi mereka.”[HR. Shahih Muslim: 5228, Kitab Fitan, Bab Dizkrud Dajjal]



Dalam ‘Armagedon, Peperangan Akhir Zaman” Wisnu Sasongko mengkompromikan antara hadist tentang masa Dajjal yang satu hari pertamanya bagai satu tahun dengan mengkaitkan peristiwa Ad-Dukhan (asap) yang akan muncul. Peristiwa Dukkhan yang akan muncul di akhir zaman disebabkan oleh tabrakan meteor menghantam bumi sehingga menimbulkan asap yang mengenai semua manusia. Peristiwa asap (kabut) itulah yang menyebabkan matahari tertutup sehingga terhalang sinarnya di bumi, dan ini terus berlangsung selama satu tahun. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tetap memerintahkan agar manusia mengerjakan shalat berdasarkan hitungan waktu (jarak) bukan dengan bilangan satu hari tersebut. Wallahu a’lam bish showab.
Namun Pendapat tersebut perlu dipertimbangkan sebab ada riwayat yang menjelaskan bahwa Dajjal mampu menahan perputaran matahari. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Imam Al-Hakim dan Nu’aim bin Hammad dalam Al-Fitan

Minggu, 28 Februari 2016

29 february itu gak ada,,,,,,????


10 Fakta & Mitos Tersembunyi Dibalik Tahun Kabisat 2016

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


29 Februari adalah hari ekstra yang ditambahkan pada akhir bulan Februari pada setiap tahun kabisat, yang merupakan hari ke-60 pada tahun kabisat dalam kalender Gregorian.
Tanggal ini hanya ada pada tahun yang angkanya habis dibagi 4 seperti 1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016 serta pada tahun abad (kelipatan 100) yang angkanya habis dibagi 400 seperti 1600 dan 2000. Tahun 1800 dan 1900 bukan tahun kabisat karena walaupun angkanya habis dibagi 4 namun merupakan tahun abad yang tidak habis dibagi 400.
Orang-orang yang berulang tahun pada tanggal 29 Februari dapat merayakannya pada 28 Februari atau 1 Maret. Sebuah hukum di Inggris tahun 1256 menghitung tanggal 29 Februari (leap day) dan 28 Februari sebagai satu hari sehingga orang yang lahir di tanggal 29 Februari di Inggris dan Wales secara legal mencapai umur 18 atau 21 tahun pada tanggal 28 Februari.

Tahun Kabisat yang hadir empat tahun sekali ini menyimpan banyak mitos dan fakta. Berikut 10 fakta dan mitos yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber:
  1. Di abad ke-lima, di Irlandia, terdapat tradisi unik, dimana wanita diperbolehkan melamar kekasihnya pada Hari Kabisat, yakni tanggal 29 Februari.
Hal ini dipicu ketidaksabaran St. Bridget. Dia mengajukan mosi pada St. Patrick, karena merasa kaum laki-laki membutuhkan waktu terlalu lama untuk melamar kekasih mereka. Oleh karena itu, St. Patrick memberi waktu satu hari di tanggal 29 Februari bagi wanita untuk melamar pujaan hati mereka.
Legenda menyebut, di hari itu Bridget langsung menekuk satu lutut dan melamar Patrick. Sayangnya, Patrick menolak. Dia mencium Bridget di pipi dan memberinya gaun sutra.
  1. Legenda St. Bridget dikekalkan oleh Ratu Margaret dari Skotlandia. Pada tahun 1288, ketika sang ratu baru berusia 5 tahun, dia menyebutkan bahwa 29 Februari seharusnya jadi hari kebesaran bagi wanita, dimana mereka bisa melamar siapapun yang mereka inginkan.
Sementara, pria yang menolak lamaran harus membayar denda seperti yang dilakukan St. Patrick, yakni memberi ciuman dan gaun sutra.
  1. Lain cerita dengan di Denmark. Jika pria menolak lamaran wanita pada tanggal 29 Februari, maka dia harus memberi wanita itu 12 pasang sarung tangan. Sementara di Finlandia, pria harus memberi wanita kain untuk membuat baju.
  2. Di Yunani, pasangan justru menolak menikah di Tahun Kabisat karena mereka percaya itu akan membawa nasib buruk.

Kepercayaan itu juga dianut warga Italia. Ada peribahasa Italia yang menyebut, “Anno bisesto, anno funesto” yang berarti Tahun Kabisat, tahun sial.
  • Di era modern, Tahun Kabisat membawa ‘kesialan’ bagi para pekerja kantoran. Pasalnya, banyak kantor yang mengeluarkan gaji bulanan berdasarkan hitungan 28 hari, berarti di tanggal 29 Februari, banyak pekerja yang akan bekerja secara gratis.
  • Mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari disebut ‘leapling’ atau ‘leaper’. Peluang seseorang lahir pada 29 Februari adalah 1:1461. Setidaknya, ada 5 juta leapling di seluruh dunia.
  • Keluarga pemegang kelahiran leapling terbanyak di dunia adalah keluarga Keogh dari Inggris dan Irlandia. Selama tiga generasi, keluarga tersebut selalu memiliki keturunan yang lahir pada 29 Februari. Dimulai dari sang kakek, Peter Anthony Keogh, kemudian putranya, Peter Eric dan cucunya, Bethany Wealth.
  • Sementara Karin Henriksen di Norwegia punya tiga anak yang semuanya lahir pada tanggal 29 Februari, dan setiap anak punya jeda 4 tahun.
  • Di China, terdapat mitos yang menyebut anak-anak yang lahir pada 29 Februari umumnya tidak pandai berbisnis, kehidupannya pun akan serbasulit. Sementara di Taiwan, anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh pulang ke rumah orangtuanya pada bulan Kabisat alias selama bulan Februari, karena bisa mendatangkan kesialan pada orangtua. Jika memaksa pulang ke rumah orangtua, maka dia harus membawa Bak Kut Teh, atau masakan mi tradisional untuk mengusir kesialan
  • Ada kepercayaan yang menyebut mereka yang lahir di tanggal 29 Februari, juga akan meninggal di tanggal yang sama. Salah satu contohnya adalah James Milne Wilson, pemimpin ke-delapan Tasmania. Dia lahir pada 29 Februari 1812 dan meninggal tanggal 29 Februari 1880.

  • Sejarah Masuknya Piring & Guci Antik di Indonesia



    Piring & Guci Antik di Indonesia adalah Bukti adanya Peninggalan Sejarah Leluhur Bangsa – Nusantara 



    Sumber : (Tabloid Java Indigo – Jan 2013)

    Piring dan Guci kuno sejenisnya adalah Peninggalan sejarah bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan karena benda tersebut dinilai berdasarkan faktor usia, misalkan piring-piring antik Dinasty china atau tiongkok, gujarat, dllnya, diantaranya benda kuno ini yang dapat dilihat sekarang berbentuk guci- guci, tempat dupa, tecko, mangkok, vas bunga dan sejenisnya yang terbuat dari bahan keramik atau porselen, barang- barang ini banyak diminati kolektor barang antic atau pecinta benda seni kuno, Mereka menilai dari segi keindahan seni yang sangat bernilai sejarah tinggi.
    Pencinta benda seni, atau koleksi benda antik untuk jenis piring- piring antik  dan lainnya menjadikan salah satu incaran untuk dikoleksinya atau sekedar sebagai bahan penelitian sejarah. Pesona piring berusia ratusan tahun hingga ribuan tahun ini bukan hanya karena tampilannya yang cantik dan menarik dengan berbagai motif – motifnya, melainkan dinilai dari jaman sejarah menurut asal daerah atau negara asal pembuatannya.
    Setiap piring tentunya memiliki cerita dan sejarah tersendiri. Di Indonesia, masih terdapat ratusan berbagai jenis benda antik, khususnya piring dan guci – guci kuno, diketahui berumur ratusan hingga ribuan tahun silam. Sejarah piring yang tak biasa ini dibawa oleh para pedagang atau saudagar pada zaman itu dimasa Kerajaan Nusantara hingga jaman Belanda. Tidak heran jika kemudian motif dan bentuk benda antik tersebut yang ditemui sekarang sangat bervariasi sesuai dari jaman ke jaman diwaktu itu.
    Seperti piring antik buatan China yang pada umumnya banyak menggunakan motif tumbuhan dan bunga-bunga. Adapun piring antik Jepang lebih banyak diwarnai lukisan-lukisan manusia dan ikan-ikan dengan bentuk desain oriental lebih halus.
    Awal permulaan jenis piring kuno dimulai sejak zaman Dinasti Shang, 3000 tahun silam di Tiongkok. Pada zaman ini telah dibuat porselen warna biru yang primitif. Tampak pembuatannya yang masih sangat sederhana  baik tanpa motif (biru polos) maupun piring – piring yang menggunakan motif tampak gambar cukup sederhana.




    Perkembangan Industri Keramik atau Porselen Tiongkok
    Dengan demikian,Tiongkok menjadi negara yang paling awal dalam industri membuat porselen atau keramik di dunia. Pada zaman Dinasti Han Timur, teknik pembuatan porselen berangsur-angsur menjadi matang. Dimasa dinasty ini Keramik atau porselen semakin maju berkembang, khususnya berkembang didaerah Selatan dan Utara Tiongkok.
    Di negeri itu pada akhirnya diketahui muncul pembuatan porselen dengan warna putih.

    Sejak itu berangsur-angsur di Tiongkok terbentuk wilayah daerah basis industry pembuatan porselen yaitu Porselen  biru di bagian selatan dan porselen putih di bagian utara Tiongkok. Pada zaman Dinasti Song antara abad ke-10 dan ke-13, di Tiongkok terdapat lima tempat pembakaran porselen ternama yang menghasilkan benda-benda porselen dengan ciri khasnya masing-masing. Dan sesuai perkembangan zaman pada akhirnya diketahui terdapat Porselen warna-warni mulai berkembang dinegara ini, Porselen warna- warni diketahui setelah zaman Dinasti Yuan.
    Pada zaman Dinasti Ming dan Qing, dua dinasti terakhir Tiongkok, usaha pembuatan porselen Tiongkok mencapai puncak keemasannya. Di jaman ini ” Porselen di Tiongkok berkembang dengan pesatnya “,lalu mulailah tersebar hingga ke berbagai belahan dunia untuk dipasarkan melalui saudagar- saudagar waktu itu, termasuk ke Nusantara.
    Benda-benda antik, berupa piring- guci dan sejenisnya yang terdapat di Indonesia sekarang ini merupakan peninggalan dari sejarah – sejarah Tiongkok tersebut.

    Piring Antik yang banyak diburu Pecinta Seni
    Piring antik yang terbuat dari porselen putih banyak diburu pecinta seni. ”Porselen putih kira-kira muncul pada zaman Dinasti Selatan dan Utara. Teknik pembakaran keramik atau porselen ini menggunakan teknik yang sangat tinggi, melalui teknik dari kemahiran pembuatnya. Kadar besi yang terdapat di dalam tanah liat dan glasir tidak boleh melampaui satu persen, bahkan sama sekali tidak  mengandung zat besi. Kemudian barulah dapat dibakar.
    Pada zaman Dinasti Tang antara abad ke-7 dan abad ke- 10, di daerah aliran Sungai Yangtse,Tiongkok selatan, dibakar porselen berwarna biru dan di bagian utara Tiongkok terkenal dengan pembakaran porselen putih. Karena langka dan harganya yang mahal, banyak kolektor yang ingin mengoleksinya dan  piring antik porselen putih yang disebut dengan nama porselen misecipan.
    Ada pakar yang berpendapat bahwa porselen misecipan mendapat namanya karena formulasinya dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kalangan istana. Ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah sebutan khusus untuk porselen berwarna biru.Penemuan arkeologis di Istana Bawah Tanah Kuil Famen pada tahun 1987
    Piring-piring ini punya nilai lebih karena memiliki nilai sejarah. Piring antik dijadikan sebagai bahan dekorasi pada ruangan dan saat ini piring – guci dan lainnya menjadi benda yang alih pungsi dari kegunaannya yakni dijadikan benda dekorasi sejarah yang pas Berasal Dari negeri Cina atau tiongkok, walau dahulunya benda tersebut digunakan sebagai alat kebutuhan rumah sehari- hari seperti piring modern saat ini.

    Peninggalan Dinasti Ming diminati Pecinta Seni Karena Motifnya Sangat Menarik
    Pada masa Dinasti Ming (1368-1643), Diantaranya yang terkenal dan banyak diburu sebagai bahan dekorasi adalah benda porselen yang bermotif naga dan phoenix, keduanya sangat populer dikalangan pecinta barang antik kuno berkarya seni tinggi. Ciri benda kuno dinaty Ming adalah porselen yang menggunakan tiga warna, kuning, hijau, dan aubergine sebagai warna dominan dan disebut benda yang menghasilkan produk jenis ‘susancai’ (tiga warna) yang identik dengan Jaman dinasti Ming.


    Klasifikasi Benda Keramik atau Porselen Antik
    Diketahui budaya tembikar sudah ditemukan sejak 5000-2200 SM. Kebudayaan Cina kuno mampu membuat berbagai jenis tembikar sejak tahun 1100-771 SM. Teknik pembakaran yang terus berkembang mengantar negeri itu ke era keramik pada tahun 206 SM. Ahli sejarah mengategorikan piring-piring dan benda-benda keramik Cina menjadi dua kategori berdasarkan jamannya yakni, kategori kuno/ purba (ancient) dan antik (antique) Kategori kuno/purba adalah keramik yang dibuat hingga jaman Dinasti Song (960-1279). Sedangkan Kategori antik dibuat pada Dinasti Song hingga setelahnya.

    Pemahaman Tentang Keramik Secara Umum
    Keramik pada awalnya berasal diketahui dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
    Menurut Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang barang atau benda dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabahgentengporselin, dan lain sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua bahan keramik berasal dari tanah liat (Keramik Modern). Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan dasar bukan dari logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
    Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku dasar pembuatan keramik yang pada umumnya dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat dasar pembuatan keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Dengan demikian sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan tersebut diperoleh atau menurut bahan dasar keramik sesuai daerah pembuatannya. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
    Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan benda konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik ini mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
    Klasifikasi Keramik dibagi menjadi dua yakni disebut;
    Keramik Kuno (Tradisional) dan Keramik halus/ Modern ;

    Keramik kuno / tradisional
    Keramik kuno atau tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan bahan dari alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang- barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan keperluan untuk industri (refractory), pembuatannya menggunakan teknik pembakaran secara tradisional dan memmerlukan keahlihan serta kemahiran secara khusus .
    Keramik Modern / Keramik halus
    Keramik halus atau disebut Fine ceramics merupakan Keramik Modern saat ini (keramik modern atau biasanya disebut sebagai keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang proses dibuatnya dengan menggunakan teknik dari oksida- oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)
    Demikian sekedar pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber yang dirangkum dalam kilas sejarah Keramik atau porselin kuno (antik) di Indonesia, untuk mengetahui lebih lanjut tentang nuansa seni tersebut apakah kuno atau buatan sekarang, Langkah Anda jika memiliki Piring dan guci kuno dan atau sejeninya dapat ber-konsultasi kepada pakar / ahlinya untuk menentukan umur dari benda milik Anda tersebut.
    Bagi Anda  yang memiliki Barang – barang Kuno atau Antik dapat mengirimkan photo atau menulis artikel di blog ini sebagai bahan dasar berbagi akan pengetahuan umum sejarah , dan partisifasi anda sangatlah membantu Anak bangsa Indonesia untuk lebih belajar mengenal arti dari sejarah, Anda telah menyumbang pengetahuan sebagai wujud atau bukti telah ikut serta merasa peduli akan pelestarian budaya dan sejarah nasional bangsa Indonesia sehingga Anak cucu akan tetap mengenang kebesaran budaya Nenek moyangnya